Pemerintahan

Mobil Listrik Jadi Kendaraan Dinas Pemprov Jabar 2021

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengganti kendaraan dinas di lingkungan Pemprov Jabar dengan mobil dan motor listrik mulai Tahun 2021 .

Emil mengatakan kebijakan konversi kendaraan dinas dari bahan bakar minyak (BBM) tersebut diambil sebagai bagian kampanye penyelamatan lingkungan sekaligus menekan potensi bencana alam yang diakibatkan oleh emisi gas buang yang berlebihan.

“Kita kampanyekan sebagai konversi energi karena semakin tingginya kebencanaan itu, seperti la nina, kebakaran hutan, itu akibat emisi gas buang yang selalu berlebih,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam peringatan Hari Listrik Nasional di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (2/11/2020).

Lebih lanjut Emil menekankan penyelamatan lingkungan dapat dimulai dengan mengubah gaya hidup masyarakat. Yakni meminimalisasi pergerakan dan mengubah cara bergerak masyarakat menggunakan energi listrik.

“Kami ingin menyelamatkan lingkungan untuk anak cucu kita di masa depan, dimulai dengan mengubah gaya hidup. Ada dua cara, yakni mengubah cara gerak kita menjadi minimal dam mengubah cara gerak kita menggunakan energi listrik,” jelas Emil.

Sebagai wujud upaya penyelamatan lingkungan tersebut, mulai tahun depan, seluruh kendaraan dinas di lingkungan Pemprov Jabar akan menggunakan mobil dan motor listrik.

Saat ini, lanjut Emil, Pemprov Jabar sedang menyusun kebijakan, karena produksi mobil dan motor listriknya sudah massal. Maka, mulai tahun depan di anggaran-anggaran pembelian mobil dinas wajib membeli mobil listrik dan motor listrik. “Ya, dimulai kendaraan dinas Gubernur sampai level bawah,” kata Emil.

Emil menjelaskan, dengan menggunakan mobil-motor listrik, operasional kendaraan dinas, khususnya biaya bahan bakar dapat ditekan hingga tersisa seperlimanya. Emil mencontohkan, untuk jarak tempuh sejauh 350 kilometer, mobil listrik hanya perlu biaya Rp50.000. Sementara kalau pakai bensin, harus mengeluarkan Rp 250 ribu.

“Saya sudah coba (mobil listrik Hyundai) ke Garut, ke jalan yang menanjak dan menurun, gak masalah. Dan tadi, gak perlu uang bensin karena biaya charge hanya Rp50.000 untuk 350 kilometer,” pungkasnya.

Bagikan Informasi Ini :