Pembalap Tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, tak membutuhkan pengakuan Marc Marquez untuk gelar juara dunia MotoGP 2020. Menurutnya, ia memang pantas menjadi juara dunia karena menang dengan usahanya sendiri.
Mir mengaku tidak peduli tentang pendapat banyak orang yang mempertanyakan gelar juara dunianya. Ia merasa apa yang telah dialami Marquez merupakan risiko dari setiap pembalap ketika mengalami cedera panjang.
Cedera panjang yang dialami Marquez di seri pertama membuat persaingan di musim lalu lebih terbuka. Pada prosesnya Mir di luar dugaan tampil sebagai pemenang untuk merebut titel juara dunia pertamanya, sekaligus gelar pertama Suzuki dalam 20 tahun.
Kendati demikian, tidak sedikit yang meragukan kelayakan Joan Mir. Berbagai pendapat bermunculan di antaranya Mir hanya sekali memenangi balapan (seri Eropa), bahkan tidak pernah merebut pole position ataupun putaran terkencang. Alasan yang lebih besar lagi adalah karena Mir tidak mengalahkan Marquez, sebagai rider terkuat.
Meski demikian, Marc Marquez memastikan bahwa Mir memang layak juara dunia karena paling konsisten. “Dia yang paling teratur, juara dunia yang pantas mendapatkannya. Dalam sebuah musim di mana konsistensi adalah kuncinya, Mir pada akhirnya merebut kejuaraan tanpa melakukan sesuatu yang istimewa,” kata dia pada awal bulan ini.
Akan tetapi, hal itu tidak mendapat tanggapan dari Mir, karena ia tak membutuhkan pengakuan dari sang peraih enam gelar juara dunia tersebut.
“Saya tidak membutuhkan pendapat Marquez, karena di dalam diri saya kami tahu bahwa ada banyak risiko dalam olahraga ini,” ungkap Mir, mengutip dari Autosport, Jumat (18/12/2020).
“Kami juga harus bermain dengan risiko ini, kami juga harus bermain dengan batas,” tambah pembalap berpaspor Spanyol tersebut.
“Penting untuk tidak melewati batas, karena Anda bisa cedera. Pada kasus itu, Marc dalam beberapa tahun terakhir memang tidak tersentuh,” lanjutnya
“Ia melakukan kesalahan pada balapan pertama dan ada banyak kejuaraan di mana pembalap utama jauh atau cedera, dan kemudian pembalap lain mengambil kesempatan untuk memenangkan kejuaraan dunia,” sambungnya.
“Jadi ini tidak berarti kejuaraan memiliki nilai yang lebih rendah,” pungkasnya.