Pemerintahan

Ridwan Kamil Apresiasi Kepatuhan Masyarakat Hadapi Pergantian Tahun

Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengatakan minimnya pergerakan masyarakat di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat dalam menyambut pergantian tahun menandakan bahwa masyarakat sangat patuh terhadap imbauan pemerintah.

“Intinya ini adalah sebuah kepatuhan dari masyarakat Jabar terhadap imbauan dari Forkopimda untuk merayakan tahun baru di rumah saja, tidak mengundang acara yang berpotensi kerumunan ataupun hal-hal yang bersifat keramaian. Atas nama Pemda Provinsi Jabar mengucapkan rasa haru saya, terima kasih saya ucapkan atas ketaatan luar biasa dari warga Jabar,” tuturnya.

Ridwan Kamil pun merasa prihatin dan sedih, karena dalam sejarah hidup baru pertama kali merayakan pergantian tahun baru dengan sederhana dan tahun 2020  merupakan tahun tersulit karena sangat banyak tantangan dan ujian, terutama di lini kesehatan dan ekonomi. 

“Kita jadikan tahun baru ini sebagai sarana berkontemplasi. Memang ada rasa prihatin, ada rasa sedih, dalam sejarah hidup kita baru pertama kali perayaan tahun baru dirayakan sesederhana sesepi ini. Saya kira ini mungkin hikmahnya aktivitas kita yang sangat padat perlu istirahat rehat tentunya kita jadikan tahun baru ini kontemplasi dalam menyongsong tahun 2021,” ucapnya.

Ridwan Kamil berharap, sesuai pesan Presiden Joko Widodo, bahwa tahun 2021 adalah tahun pemulihan, baik  dari sisi epidemiologi Covid-19 maupun dari sisi  pemulihan ekonomi.

“Tahun 2021 vaksin sudah hadir dan akan mulai diberikan pada bulan Januari secara terbatas kepada pihak-pihak yang diprioritaskan,  pertumbuhan ekonomi juga sudah bergerak lebih cepat, kita optimistis tapi kita harus tetap realistis. Mudah- mudahan 2021 kita mendapatkan kabar positif yang menyemangati,” ujarnya.

Ridwan Kamil menyampaikan kondisi terkini di beberapa tempat wisata di Jawa Baray pada malam pergantian tahun, dimana ada beberapa kendaraan yang hendak menuju Puncak, Bogor dikembalikan karena kedapatan tidak membawa surat bebas Covid-19.

“Pak Kapolda juga melaporkan banyak mobil yang diberhentikan dan dibalikanankan ke tempat asalnya yaitu di daerah Puncak karena tidak membawa surat bebas dari Covid-19 antigen. Nah  ini adalah prosedur ketat di Jabar yang memastikan orang bepergian ke wilayah Jabar itu adalah mereka yang benar-benar membuktikan bebas dari Covid-19,” tegasnya. 

Bagikan Informasi Ini :