Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag didampingi Dinas PUPR dan Muspika Sedong meninjau lokasi jembatan ambruk penghubung Desa Kalimati Kecamatan Japara Kuningan dan Desa Karangwuni Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon, Rabu (3/2/2021).
Jembatan tersebut ambruk pada Minggu (31/1/2021) malam. Akibatnya warga dari dua Kabupaten Cirebon dan Kuningan terisolir.
“Saya sudah perintahkan pada DPUPR untuk segera ditangani. Dan sekarang sudah ditangani dengan menggunakan jembatan sementara untuk membuka akses warga dua Kabupaten Cirebon dan Kuningan,” kata Imron.
Imron menjelaskan, pembangunan jembatan sementara tersebut lantaran statusnya darurat. Sebab jalan tersebut merupakan akses utama warga Kuningan untuk melakukan kegiatan berdagang di wilayah Sindang laut Kabupaten Cirebon.
“Yang penting terhubung terlebih dahulu. Dan untuk permanen sekitar Bulan April,” katanya.
“Anggaran untuk pembangunan jembatan permanen tersebut sebesar Rp 1,7 miliar dan dibangun Bulan April,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Iwan Rizky, menyebutkan, hari ini dimulai pembangunan jembatan darurat yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,5 meter.
Dinas PUPR memastikan, pembangunan jembatan darurat itu akan memakan waktu maksimal dua minggu.
“Setelah itu, kami berencana membangun yang permanen, mudah-mudahan April 2021 sudah bisa. Kami pun sudah koordinasi dengan dewan,” katanya.
Jembatan yang belum lama ini ambruk dibangun pada 2015 dengan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Tercatat, di Kabupaten Cirebon ada 15 jembatan dalam kondisi kritis yang perlu dilakukan pergantian. Iwan menyebutkan, terbentur dengan jumlah anggaran, seluruh jembatan tidak mampu diperbaiki.
“Tahun ini kami cuma mampu melakukan pergantian dan pembangunan 11 jembatan, namun bakal dilakukan secara bertahap,” katanya