Hujan deras yang turun pada Minggu (7/2) membuat air sungai meluap dan membanjiri 18 wilayah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
“Ada 18 kecamatan yang terendam banjir, baik di daerah aliran Sungai Cimanuk maupun Cipanas,” kata Pelaksana Tugas Bupati Indramayu Taufik Hidayat di Indramayu, Senin.
Taufik mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah menurunkan petugas untuk mengevakuasi warga yang permukimannya kebanjiran.
“Kami masih melakukan evakuasi warga dan juga barang berharga mereka ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.
“Kami masih mendata rumah yang terendam dan untuk korban jiwa tidak ada,” ia menambahkan.
Banjir menggenangi permukiman warga sejak Senin dini hari dan menimbulkan genangan setinggi satu meter lebih di sebagian tempat di Indramayu.
Taufik menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir selama tujuh hari ke depan.
“Kita tetapkan dalam sepekan ini merupakan tanggap darurat bencana banjir,” ungkapnya.
Ia mengatakan masa tanggap darurat itu dikeluarkan karena sampai Senin petang, kondisi banjir masih terjadi dan bahkan terus meluas.
Dia menuturkan data sementara terdapat 18 kecamatan yang terendam banjir, terutama di daerah aliran sungai, baik Sungai Cimanuk, Cipanas, maupun Cipunegara.
“Banjir yang terjadi ini memang merupakan kiriman dan juga intensitas hujan tinggi,” katanya.
Taufik berharap, banjir bisa segera surut dalam sehari hingga dua hari ke depan.