Kemacetan yang sering terjadi di Simpang Padalarang dalam beberapa bulan kedepan dipastikan tidak akan terjadi lagi menyusul pembangunan Flyover Simpang Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, yang peletakan batu pertamanya dilakukan belum lama ini (03/03/2021).
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, pembangunan Flyover Simpang Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan sepanjang 340 meter dari mulai kawasan Kota Baru Parahyangan sampai menjelang Gerbang Tol Padalarang, bagian dari upaya mengatasi kemacetan di kawasan tersebut.
“Pembangunan flyover ini sudah mendesak karena kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Padalarang sudah sangat sulit dihindari terutama pada pagi dan sore hari,” kata Umbara, usai peletakan batu pertama pembangunan flyover, (03/03/2021).
Menurut Umbara, pembangunan Flyover Simpang Padalarang yang anggaran berasal dari CSR sebesar Rp 110 miliar tersebut akan memakan waktu selama delapan bulan.
“Kita targetkan proyek ini selesai dalam delapan bulan dan dipastikan akan ada dampak kemacetan. Karenanya, saya minta masyarakat bersabar menghadapi dampak dari pembangunan ini. Dinas Perhubungan dan kepolisian siap mengantisipasinya ,” ucapnya.
Umbara menyatakan, selain membangun Flyover Simpang Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan, untuk mengurangi kemacetan di Padalarang, pihaknya juga berencana membangunan Bypass Lingkar Selatan.
“Pembangunan Bypass Lingkar Selatan akan kita mulai setelah proyek ini selesai. Kita harap pembangunannya tanpa menggunakan dana APBD tapi dengan CSR,” imbuhnya.
Selama pengerjaan pembangunan flyover tersebut, Satlantas Polres Cimahi dan Dinas Perhubungan Bandung Barat memberlakukan rekayasa arus lalu lintas.
Dalam rekayasa lalu lintas tersebut, kendaraan dari arah Tol Padalarang akan diarahkan melalui Jalan Kotabaru Parahyangan sepanjang 5 kilometer kemudian kendaraan dari arah barat atau Cianjur menuju Gerbang Tol Padalarang akan dibelokkan ke arah Pasar Padalarang melalui Jalan Cihaliwung