DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong destinasi wisata Situ Ciburuy yang terletak di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dikelola lebih professional agar bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Desakan itu disampaikan Komisi IV DPRD Jabar saat meninjau Situ Ciburuy, Rabu (5/7/2023).
Situ Ciburuy sempat ditata melalui program revitalisasi yang dilakukan Pemprov Jabar pada 2019. Dalam tinjauan Komisi IV DPRD Jabar terungkap, anggaran yang digelontorkan untuk Situ Ciburuy mencapai Rp 32 miliar.
Anggaran itu disalurkan untuk kegiatan pengerukan sedimentasi, penataan gerbang, infrastruktur jalan, hingga pembangunan lokasi foodcourt. Proyek itu rampung di Agustus 2022.
‘’Harusnya setelah direvitalisasi, Situ Ciburuy dikelola oleh pihak yang professional,’’ ujar Anggota Komisi IV Daddy Rohanady. Selain menyoroti pengelolaannya, DPRD juga menilai Situ Ciburuy belum dikelola secara menyeluruh.
Menurut dia, saat ini, wisatawan bebas masuk ke Situ Ciburuy karena tiket belum diberlakukan, tidak ada penataan lokasi parkir, hingga petugas khusus untuk membersihkan area Situ Ciburuy, dan fasilitas penunjang juga terbengkalai karena tidak ada pekerja yang bertugas melakukan perawatan.
Selain itu Daddy juga melihat bahwa Situ Ciburuy belum ditata secara menyeluruh, mulai dari pedagang kaki lima, akses jalan, dan kebersihan perairan, karena masih ditemukan sampah dan gulma eceng gondok hingga tanaman liar.
Daddy mendorong Pemprov Jabar segera membenahi pengelolaan Situ Ciburuy. Kata dia, dalam pengelolaannya, Pemprov Jabar melibatkan masyarakat sekitar sehingga bisa turut melestarikan Situ Ciburuy.
“Kami mendorong pemerintah untuk segera membenahi pengelolaan Situ Ciburuy. Saya kira aneh rasanya kalau pasca revitalisasi kondisinya masih seperti ini, kiri kanan masih banyak yang belum tertata,” pintanya.
Dalam pengelolaan tersebut, pihaknya juga berharap masyarakat sekitar dan unsur terkait lainnya ikut dilibatkan agar mereka ikut berperan melestarikan Situ Ciburuy sekaligus menikmati dampak manis dari proyek pembangunannya.
“Jangan lupa masyarakat harus dilibatkan agar sumber air tetap terjaga serta mereka ekonomi mereka juga bisa terpenuhi,” ucap Daddy.
Kepala Seksi Sungai danau dan Pantai (Sundawapan) UPTD PSDA WS Citarum pada Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat, Agus Iwan Priatman, mengaku masih merancang pengelolaan Situ Ciburuy melalui badan hukum koperasi. Nantinya, di dalam koperasi tersebut akan ada keterlibatan pemerintah desa setempat hingga BUMDes.