Pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jawa Barat (Jabar) terus berjalan. Ada yang sudah 100 persen selesai. Ada pula yang masih dalam tahap pembangunan.
Hal itu dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).
“Penyodetan Sungai Cisangkuy sudah 100 persen. Yang tadinya air dari Cisangkuy ke Citarum melewati permukiman dan bikin banjir, hari ini air dari Cisangkuy sudah dibelokan langsung ke Citarum tanpa melewati permukiman. Itu contoh program penanganan banjir yang sudah 100 persen,” kata Kang Emil.
Selain Sodetan Cisangkuy, sejumlah bendungan untuk mengendalikan banjir di beberapa daerah, seperti Bendungan Sadawarna, sedang berjalan. Pun demikian dengan penanganan banjir di Kali Bekasi.
“Kali Bekasi ada tiga proyek baru dimulai awal tahun. Upaya penanganan sedang dikerjakan. Ada yang baru dimulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen”, tuturnya.
Menurut Kang Emil, selain pembangunan infrastruktur pengendali banjir, penanganan banjir tersebut dilakukan, seperti melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Upaya-upaya terus kami lakukan. Termasuk pada saat warga yang terdampak pandemi Covid-19 kena banjir. Ini juga sudah saya instruksikan agar pasien-pasien di area banjir mendapatkan atensi yang lebih maksimal”, ucapnya.
“Yang kita bisa janjikan adalah mengurangi (banjir) karena faktor iklim ini tidak semua ilmu manusia bisa mengetahuinya,” imbuhnya.
Kang Emil menuturkan, pihaknya intens berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk penanganan banjir. Salah satunya perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kabupaten Bekasi.
“Jadi dari sisi kebencanaan, BBWS mayoritas jadi penanggungjawab dalam proses perbaikan. Tadi malam saya koordinasi karena ada tanggul jebol Citarum sehingga sedang dilakukan upaya penanganan secara sementara”, katanya