Pemerintah Kota Bandung, membuka pengaduan orang tua siswa yang memiliki keluhan, kritik dan sarang mengenai pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka melalui Disdik.bandung.gi.id/ptmt.
“Kami sangat menerima jika ada orang tua siswa yang mengadukan keluhannya, atau ada yang akan memberi kritik dan saran yang membangun untuk keberlangsungan PTMT di Kota Bandung,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pengembangan pada Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto, kemarin.
Menurut Bambang, Dinas Pendidikan Kota Bandung telah menetapkan 1677 sekolah tahap dua lolos verifikasi untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Sebelumnya, sudah ada 330 sekolah yang lolos verifikasi tahap satu pada Juni lalu. Dan mereka sudah melakukan pembelajaran pada 8 September lalu” kata Bambang.
Sedangkan untuk mereka yang masuk tahap dua, melakukan PTMT pada tanggal 15 September. Untuk selanjutnya, akan ada verifikasi bagi mereka sekolah yang sudah mengajukan dan mengisi formulir kesiapan. “Untuk yang tahap tiga ini, akan mulai PTMT pada Oktober mendatang,” tuturnya.
Menurut Bambang, dari total 2007 sekolah yang lolos verifikasi tahap satu dan dua untuk PTM, mayoritasnya adalah jenjang sekolah dasar (SD).
“Sekolah paling banyak di Kota Bandung itu ialah SD. Jadi, SD ini paling banyak yang lolos untuk PTMT. Kami juga tak berikan pembagian per wilayah, sehingga penyebaran wilayahnya bervariasi ada yang sekolahnya banyak juga sedikit,” katanya.
Adapun mekanisme sekolah yang lolos verifikasi ini, ialah diawali dengan sekolah yang menyatakan siap menggelar PTMT mengirimkan data melalui SIMDIK. Kemudian, verifikasi pun dilakukan oleh dinas kesehatan, dinas pendidikan, hingga kewilayahan.
“Bagi sekolah yang tak lolos verifikasi karena belum layak gelar PTMT, terus dapatkan pembinaan dari instansi terkait agar menjadi layak, karena banyak yang menginginkan menggelar PTMT,” katanya.
Dia juga mengaku dari 2007 sekolah yang lolos verifikasi, mayoritas sudah jalankan PTMT dan hanya belasan yang memilih untuk memundurkan jadwal PTMT, karena ada berbagai alasan, salahsatunya adanya pengerjaan rehab bangunan. Pelaksanaan PTMT juga senantiasa melihat kondisi penyebaran kasus covid-19 di Kota Bandung.
“Kalau levelnya nanti menjadi 4 kembali, tidak menutup kemungkinan PTMT pun akan ditunda lagi. Jadi, kami akan ambil kebijakan selanjutnya itu mengikuti regulasi terbaru,” katanya.