Lima Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat definitif periode 2024-2029 telah resmi dilantik pada Rabu (9/10/24). Kelima pimpinan DPRD jabar tersebut yakni Buky Wibawa sebagai Ketua DPRD Jawa Barat, Wakil Ketua I Iwan Suryawan, Wakil Ketua II M.Q. Iswara, Wakil Ketua III Ono Surono, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat IV Acep Jamaludin.
Rapat paripurna pengucapan sumpah atau janji pimpinan DPRD Jawa Barat definitif periode 2024-2029 tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat sementara Brigadir Jenderal TNI (Purn) Taufik Hidayat, turut mendampingi Wakil Ketua DPRD Jawa Barat sementara Iwan Suryawan. Hadir pula Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2024-2029 Buky Wibawa mengatakan, pihaknya akan segera berbenah, menuntaskan susunan lengkap legislatif dan berlanjut merampungkan pekerjaan rumah (PR) di Jabar yang diakuinya masih sangat banyak.
“Kita semua tahu bagaimana, apa yang perlu dapat perhatian dan kami akan bekerja cepat sesuai tupoksi dan fungsi kami dan akan laksanakan itu dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” ujar Buky.
Beberapa catatan yang harus dibenahi kata dia adalah masalah tata ruang, karena kerusakan lingkungan terjadi dimana-mana.
“Jabar ini tidak baik-baik saja. Kita lihat bagaimana perencanaan dilakukan, pemanfaatan seperti apa dan pengendaliannya. Tiga aspek tata ruang harus diperhatikan betul agar terjadi keseimbangan,” ucapnya.
Selanjutnya Buky menyoroti permasalahan pendidikan, dimana setiap kunjungan kerja, para orangtua mengeluh mengenai zonasi serta ijazah yang ditahan sekolah.
“Lalu stunting, masyarakat belum dilayani secara maksimal di rumah sakit, kemudian sarana prasarana sekolah dan anggaran pendidikan yang cukup tinggi. Tapi kita harus lihat kembali, apakah sesuaikah dengan kualitas atau hasil dari proses pendidikan itu, sesuai yang kita harapkan pada budget yang kita setujui,” imbuhnya.
Tidak sampai disitu, masalah pengangguran diakuinya juga masih menjadi dinamika tersendiri. Apalagi dampaknya sendiri kata dia dapat meluas.
“Makanya berita harian itu ada pembegalan, pembunuhan, perampokan, itu hal penyimpangan perilaku, yang salah satu aspeknya adalah ketiadaan pekerjaan, kesulitan ekonomi, ketiadaan makanan. Jadi pemerintah harus serius betul. Harus serius pemerintah melihat angka pengangguran, jadi masih banyak PR nya,” tuturnya.
“Maka dari itu, DPRD Jabar akan segera melakukan dialog bersama para ahli, untuk duduk bersama dalam mencari solusi menuntaskan dinamika Jawa Barat”, pungkasnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, prinsip utama untuk menghadapi tantangan itu, sinergi dan bekerjasama serta diwujudkan dengan komunikasi yang kuat. Kedua belah pihak saling mendukung dan melengkapi dalam mewujudkan kebijakan.
“Komitmen bersama untuk menciptakan Jabar lebih maju dan sejahtera, berdaya saing, fokus pada pembangunan yang berkelanjutan. Agar Jabar bisa bersaing nasional maupun global,” katanya.
Pihaknya berharap pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2024-2029 semakin solid sebagai mitra kerja eksekutif. Terlebih dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang.