Menghadapi pendidikan tatap muka di sekolah pada Januari 2021, Walikota Sukabumi Achmad Fachmi menekankan pentingnya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di sekolah.
”Pengelola UKS jadi garda terdepan di level pendidikan dalam penanganan Covid-19 di sekolah mari berkolaborasi untuk menjaga anak didik,” kata Fahmi saat membuka pelatihan guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)/Madrasah Kota Sukabumi, Senin (23/11).
Fachmi menambahkan harus ada kesepahaman pengelola UKS terutama apa yang harus disiapkan pengelola UKS sebagai gugus tugas Covid-19 tingkat sekolah dan madrasah.
”Pelatihan ini dalam kerangka memiliki kesepahaman khususnya pengelola UKS, mari bersemangat karena rencananya Januari 2021 pendidikan tatap muka bisa dilaksanakan di semua jenjang pendidikan,” kata Fahmi.
Fachmi menekankan pelatihan dengan tema Pola hidup bersih dan sehat mewujudkan Kota Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera ini, jadi ajang persiapan dalam menghadapi pendidikan tatap muka di sekolah Januari 2021, karena UKS/UKM jadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di sekolah.
”Transfer pengetahuan di sekolah sejatinya bukan hanya ilmu eksak atau sosial tetapi lebih jauh lagi menyentuh pada perilaku, attitude, budaya dan karakter,” ujar Fahmi.
Sehingga trias UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah bersih dan sehat harus diaktivasi mulai tingkat TK, SD, SMP hingga SMA. Harapannya mereka memiliki kesepahaman ada perilaku budaya yang diajarkan sejak dini kepada masyarakat.
Fahmi menilai momen ini sangat pas dalam mendesain dan membuat pola ketika pembelajaran tatap muka di Januari di masa new normal. Dalam pelatihan ini ada sebanyak 600 orang pengelola UKS yang dilatih selama lima hari secara bergantian.
Waktu selama satu setengah bulan ke depan dimaksimalkan dalam menyambut pembelajaran tatap muka sebagai wujud komitmen dan kemampuan menjadi hal utama.
Rencananya wali kota akan memantau UKS dan UKM ketika pembelajaran dilakukan untuk bahan evaluasi. Langkah ini terkait perilaku budaya dan dampak yang timbul pasca dibukanya pendidikan tatap muka.
