Taylor Swift menjadi wanita pertama yang meraih penghargaan Album of the Year di Grammy untuk ketiga kalinya. Penghargaan tersebut diterimanya berkat album Folklore, setelah sebelumnya Swift memenangkan penghargaan tersebut untuk album keduanya “Fearless” pada 2010 dan album kelimanya “1989” tahun 2016.
Tiga pemenang sebelumnya dalam kategori itu adalah Frank Sinatra, Paul Simon, dan Stevie Wonder.
Folklore sendiri merupakan, album kedelapan Taylor Swift dalam karir bermusiknya. Bahkan album tersebut dibuatnya selama isolasi, tanpa bertemu dengan beberapa kolaboratornya.
Saat memberikan pidato kemenangan, Swift menyapa rekan duetnya, Justin Vernon.
“Saya akan sangat senang bertemu denganmu suatu hari nanti,” kata Swift kepada Vernon seperti dilansir dari Variety.
Selain Swift, ia bersama dua rekan penulis dan co-produser Aaron Dessner dan Jack Antonoff menerima penghargaan tersebut.
Album “Folklore” sendiri sukses mengalahkan album Dua Lipa, Post Malone, Jhene Aiko, Black Pumas, Coldplay hingga Jacob Collier.
Kemenangan tersebut sekaligus menjadi kebangkitan musik Swift, setelah dua album sebelumnya “Reputation” dan “Lover” tidak masuk dalam nominasi Album of the Year.
Kemenangan ini, menjadikan Swift artis termuda yang pernah memenangkan kategori Album of the Year di usia 20 tahun.
Namun rekor itu kemudian diambil oleh Billie Eilish yang mendapat penghargaan tersebut tahun lalu, ketika berusia 18 tahun.