Kota Bandung, – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Bank BJB, DKPP Provinsi Jawa Barat dan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia, mengembangkan Pilot Project usaha peternakan domba Garut.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan,
kolaborasi pengembangan usaha ternak domba ini merupakan upaya OJK dalam meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan, terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Mahendra Siregar pada Sarasehan Pemantauan Implementasi Pengembangan Peternak Domba Jawa Barat, di Malangbong, Kabupaten Garut, Sabtu (23/11/2024).
Sarasehan dihadiri Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (DPP HPDKI) Yudi Guntara Noor dan Kepala DKPP Provinsi Jawa Barat Siti Rochani.
Mahendra Siregar menuturkan sejak UU P2SK diterbitkan, OJK mendapat tugas untuk meningkatkan kontribusi sektor keuangan terhadap perekonomian.
Tugas ini salah satunya diimplementasikan melalui peran kantor-kantor OJK di daerah.
Kantor OJK di daerah akan membantu pemerintah daerah dalam memetakan potensi di daerahnya dan produk ungulan, yang dapat menggerakkan perekonomian daerah.
Selanjutnya, OJK akan mendukung pengembangan produk unggulan tersebut, melalui pembiayaan di sektor jasa keuangan.
“Caranya adalah mengembangkan produk basis ekonomi. Ekosistem dari produk tersebut harus dibangun secara solid dan kuat. Di Jawa Barat ini produk unggulannya domba. Ekosistem pengembangan domba ini harus dibangun solid,” ujarnya.
Menurut Mahendra, ekosistem yang telah terbangun secara solid dan kuat di Jabar ini, dapat direplikasikan ke daerah lain yang memiliki produk unggulan yang sama.
Selain itu, 1 peternak lainnya juga mendapatkan surat persetujuan kredit di Sabtu ini (23/11), karena peternak telah menyelesaikan kesiapan kandangnya.
“Rencananya, fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk pembiakan domba,” tuturnya.
Imansyah mengatakan, sesuai timeline program, sebanyak 8 peternak lainnya akan mendapatkan akses pembiayaan di tahun 2025. Penyaluran kredit tersebut bergantung kecepatan peternak dalam kesiapan kandang yang benar.
Di laih pihak, salah seorang peternak domba program pilot project, Zilan Faliq menyampaikan, saat ini ia masih terus melakukan perbaikan kandang domba miliknya agar sesuai standar, agar bisa mendapatkan pembiayaan usaha pembiakan atau penggemukan domba.
Ia mengaku sebagai peternak muda, dirinya mendapat banyak manfaat dari kegiatan yang diinisiasi OJK, antara lain pelatihan dan kesempatan mendapatkan akses permodalan.
Peternak domba lainnya, Imas juga memaparkan manfaat yang ia dapat, hingga sukses mengembangkan peternakannya.
Usaha ternak dombanya telah berkembang dan menghasilkan pendapatan hingga Rp30 juta setiap panen.
“Dalam pengembangan usaha domba ini saya tidak dilepas sendiri. Saya didampingi off taker yang mengingatkan waktu pemberian pakan, pembibitan domba, dan lainnya,” kata Imas.