Untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung, pemeritah Kota Bandung menyiapkan ribuan tenaga medis bersertifikat untuk melakukan penyuntikan bagi warga Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyebutkan Pemkot Bandung sudah melatih lebih dari 1000 tenaga vaksinator, sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi Covid-19.
“Kalau per hari satu orang vaksinator bisa menyuntik 50 orang, saya pikir bisa 50.000 orang per hari,” kata Yana di sela-sela meninjau vaksinasi di Vihara Tanda Bhakti Kota Bandung, belum lama ini.
Selain itu, untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity, Pemkot Bandung berupaya memasifkan vaksinasi. Caranya dengan menggandeng berbagai pihak.
Seperti yang dilakukan Pemkot Bandung bekerja sama dengan Vihara Tanda Bhakti menggelar vaksinasi.
“Alhamdulillah hari ini kita lihat percepatan proses vaksinasi lagi bagi masyarakat Kota Bandung, karena kita update situasi perkembangan penyebaran covid-19 di Kota Bandung kemarin itu perhari penambahannya 381 orang,” katanya.
“Ini salah satu ikhtiar kita adalah percepatan vaksinasi karena mudah-mudahan bisa segera membentuk kekebalan kelompok,” tambahnya.
Yana bersyukur, animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi begitu besar. Ia pun berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mau divaksin. Dengan divaksin, mereka menjadi salah satu pahlawan Covid-19.
“Dengan divaksin, Artinya bapak ibu adalah salah satu pahlawan Covid-19 yang saat ini semakin meningkat,” ucapnya.
Sementara itu Pembina Vihara Tanda Bhakti, Tantjong Boe mengajak kepada seluruh pihak untuk berpartisipasi dan mendukung program pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19. “Bagi masyarakat yang belum mendapat vaksin, segera mencari informasi untuk memperoleh vaksin supaya pandemi ini segera berakhir,” ucapnya.
Terkait vaksinasi massal ini, menurutnya adalah tahap awal dengan target yaitu 300 orang. Namun karena pihaknya mendukung program percepatan vaksinasi, sehingga target menjadi dua kali lipat atau 600 orang.
Adapun mereka yang divaksin, terang Boe, terdiri dari pengurus vihara, pembina agama, pengajar, anggota dari Vihara Tanda Bhakti, dan masyarakat di sekitar yang belum mendapat vaksin.