Ekonomi

Patimban City Sokong Pengembangan Rebana Metropolitan

Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang akan didukung pengembangan 13 kota baru di sekitarnya, salah satunya Patimban City atau Kota Maritim Patimban. Demikian dikemukakan Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, saat menjadi narasumber “Public Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia” oleh Kementerian Perhubungan RI, secara virtual dari Banjaran, Kabupaten Bandung, (07/01/2021). 

Dalam paparannya, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– menjelaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban oleh pemerintah pusat di Kabupaten Subang –yang termasuk dalam kawasan Rebana Metropolitan– akan didukung pengembangan 13 kota baru di sekitarnya, salah satunya Patimban City atau Kota Maritim Patimban. 

Menurut Kang Emil, Patimban City dengan konsep live, work, and play (tinggal, bekerja, dan rekreasi) akan menjadi kota maritim terbaik dengan populasi 1 juta penduduk yang mendukung fasilitas pelabuhan terbaik, tercanggih, terbesar, di Indonesia yaitu Pelabuhan Patimban. 

“Sehingga suatu hari mirip Yokohama di Jepang atau Rotterdam di Belanda yang merupakan kota pelabuhan juga wisata, bukan kota pelabuhan yang keras dan tidak tertata,” ucapnya. 

Ridwan Kamil mengatakan, Patimban City juga akan menjadi pintu pembuka kesuksesan Indonesia di masa depan sehingga perlu direncanakan dan didesain dengan sangat baik. 

“Kita pun ingin merancang kota pelabuhan terbaik di dunia minimal ASEAN dengan rancangan yang sangat komprehensif, ada support pabrik, industri, dan berhubungan dengan kebutuhan Pelabuhan Patimban,” tuturnya. 

Ridwan Kamil mengharapkan, selain sebagai pusat industri, di Patimban City nantinya juga ada perkantoran, hotel, apartemen, ada hutan raya mangrove, lapangan golf, ada tempat rekreasi hingga Masjid Raya

“Patimban City tidak hanya mendukung Pelabuhan Patimban, tetapi juga menyokong pengembangan total 13 kota baru di Rebana Metropolitan. Jadi Patimban City support 13 kota baru di Rebana Metropolitan, jangan seolah-olah hanya untuk Pelabuhan Patimban saja, tapi juga untuk 13 kota baru yang belum lahir tapi akan dilahirkan dalam 10 tahun ini,” ujarnya.

Ridwan Kamil menurutkan, suatu saat Indonesia akan maju, dimana pada 2045 tahun emas akan menjadi negara luar biasa sesuai visi provinsi Jawa Barat sehingga pihaknya sangat berkepentingan Patimban sukses secara bisnis, tata ruang dan ekonomi jangka panjang serta sukses menyejahterakan rakyat Indonesia khususnya Jawa Barat.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun akan meningkat, teragregasi oleh pertumbuhan Jabar, karena Jabar mengisi satu per lima dari sisi populasi, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain di Indonesia,” imbuhnya.

Ridwan Kamil menyatakan, dengan mimpi besar itu, dirinya mengusulkan agar kawasan Rebana Metropolitan -yang di dalamnya terdapat Pelabuhan Patimban dan Patimban City, menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). 

“Jadi kami mengusulkan agar Pak Menteri Perhubungan bisa perjuangkan agar kawasan Rebana Metropolitan ini menjadi PSN sehingga yang kita bahas tentu tidak hanya Patimban tapi kawasan regionalnya, dengan Patimban sebagai primadona,” tambahnya. 

Ridwan Kamil juga menilai, Rebana Metropolitan merupakan satu-satunya wilayah regional paling lengkap di Indonesia dengan pelabuhan dan bandara yang berdekatan, yakni Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. 

“Selain pelabuhan dan bandara yang dekat, kawasan regional ini juga dilewati jalan tol Cipali, dilewati jalur kereta api ke arah Cirebon dan Surabaya sehingga bisa dimanfaatkan koneksi intermoda wilayah ini. Tanah juga relatif murah dengan UMR yang rendah,” terangnya.

Rebana Metropolitan sendiri meliputi tujuh daerah yakni Kabupaten Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan serta Kota Cirebon. 

Selama 20 tahun ke depan, Rebana Metropolitan diproyeksi akan menghadirkan hampir 5 juta lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan 4 sampai 5 persen terhadap ekonomi Jabar.

Bagikan Informasi Ini :