Bandung Raya

AEP NURDIN : SMA TERBUKA BISA JADI SOLUSI TINGKATKAN ANGKA PENDIDIKAN MASYARAKAT

Sekolah Terbuka adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri.


Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Aep Nurdin mengatakan adanya program SMA Terbuka bisa menjadi alternatif dan solusi bagi anak usia sekolah yang tidak dapat menjangkau SMA reguler supaya tetap bersekolah.


“Sekolah terbuka atau Smater, ini bisa menjadi solusi bagi siswa – siswa yang tidak bisa masuk di sekolah reguler dengan ijazah, status dan lainnya yang sama”, ujar Aep saat di jumpai tim arahjabar.id di kawasan Batujajar, Kab. Bandung Barat, (3/12/2021).


Aep menconyohkan, seperti halnya SMA Negeri 1 Batujajar yang merupakan salah satu Sekolah di Kabupaten Bandung Barat, sudah empat tahun menyelenggarakan SMA Terbuka. SMA Terbuka diselenggarakan untuk melengkapi layanan pendidikan yang sudah ada dan diutamakan melayani peserta didik yang mengalami hambatan secara sosial, ekonomi, geografis dan juga keterbatasan waktu.


“Alhamdulillah tinggal bagaimana respon masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan ini dengan baik. dan ini bisa menjadi solusi meningkatkan angka pendidikan masyarakat bagi daerah – daerah tertinggal”, jelas politisi dari Fraksi PKS ini.

Ditemui terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Batujajar Muhammad Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya sudah empat tahun menyelenggarakan SMA terbuka. Letak Geografis Sekolah yang berada di dekat perbatasan antara Kec. Batujajar dan Kec. Cihampelas membuat minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMA Negeri 1 Batujajar cukup tinggi.

Pihak sekolahpun tidak dapat menampung seluruh siswa di kelas regular, sehingga sekolah terbuka menjadi alternatif supaya anak – anak tetap bersekolah.


“Waktu zonasi kadang – kadang justru masyarakat di Kec. Batujajar yang tidak bisa masuk kalah dengan warga Kec. Cihampelas yang dekat dengan kita. sehingga pada tahun sekarang ini ada 170 siswa yang tidak bisa kita akomodir di reguler atau sebanyak 5 kelas. Kami menawarkan kepada orang tua agar bisa memanfaatkan smater ini”, ujar Syamsul.

Bagikan Informasi Ini :